11 Juni, 2013

Buton is my life



Keindahan Pantai Pasir Putih

Udara pagi yang menusuk jiwa, membuatku terbangun dari tidurku disebuah kamar kecil yang kupikir masih istana Rumahku Pribadiku. Menoleh kebelakang, memikirkan kisah seminggu lalu perjalanan indah menuju kampong halaman. Sudah pasti tak dapat kupungkiri keindahan yang kurasa sepanjang perjalanan kumenatap indahnya pemandangan hutan hijau sepangjang Kendari-Raha yang sangat menakjubkan, tingginya pohon, hijaunya pegunungan, lautan pantai yang indah dengan angin sepoi-sepoi yang membuatku tak sadar ternyata sudah tiba ditujuan. Kota bau-bau kota indah sang Sultan dengan benteng terluas didunia. Selepas dari kota bau-bau.
http://www.owt.or.id/images/stories/7-tanah.jpgSelama perjalanan bau-bau - buton tak henti-hentinya saya berdecak kagum atas keindahan panoramanya, lebih indah dari yang disaksikan di beberapa kota di indonesia. Panorama Hutan Lambusango yang dikatan dibeberapa buku bacaan sebagai paru-paru dunia,  Pesona eksotisnya berupa pepohonan indah paran air tenang yang jernih dan air terjun yang begitu indah dengan derasnya bebrapa sungai yang suranya mengetuk hingga dalam jiwa, sehingga mampu mengetuk hatiku yang ingin melihatnya.  Sangat luasnya hutan laksana lautan dengan dikelilingi pepohonan rindang, gunung dan perbukitan yang sebagian gundul namun menawan. Sesekali diselingi awan dan kabut yang menggantung, memberikan kesejukan dan rasa damai di hati. Ha.ha.ha…tak mampu kuberdengum... melihatnya, pantas saja hutan Lambusango dikatakan sebagi pru-paru dunia ternyata keindahan hutan ini tak dapat dipungkiri. Ajaibnya beberapa penghargaan yang pernah didapatnya. Hutan ini memang punya magnet tersendiri dalam menarik wisatawan domestik dan mancanegara karena hewan-hewan langka yang dimlikinya.









Hutan Lambusango terletak di Kecamatan Kapontori, Lasalimu, dan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia itu mampu menarik bebrapa banyaknya wisatawan asing.
Hutan yang Pada tahun 1982, melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Nomor 639/Kpts/9/Um/1982 tertanggal 1 September 1982, kawasan Hutan Lambusango ditetapkan sebagai hutan lindung. Keputusan tersebut mengatur kawasan hutan ini untuk dikelola sebagai Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti konservasi alam dan penelitian hutan. Melalui surat keputusan itu juga, kawasan Hutan Lambusango dibagi ke dalam 3 wilayah, yaitu Suaka Margasatwa dengan luas area sekitar 28.510 ha; Cagar Alam Kakenauwe dengan luas sekitar 810 ha; dan Kawasan Hutan Lindung dan Produksi yang terletak di sekitar kawasan konservasi hutan dengan luas area sekitar 35.000 ha. Semenjak tahun 1984, oleh pemerintah setempat kawasan Hutan Lambusango dipercayakan pengelolaannya pada Resort KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Lambusango yang ditugaskan untuk menjaga kelestarian hutan serta melakukan upaya konservasi pada area yang dipergunakan untuk hutan produksi. (http://www.wisatamelayu.com)
Hutan yang memiliki kergaman yang tercipta dari perpaduan Flora dan Fauna dengan keindahan alam yang menawan yang menjadi ciri khas satwa dan tumbuhan di Sulawesi Tenggara. Jenis flora yang terdapat di hutan tersebut mewakili jenis tumbuh-tumbuhan, seperti kayu besi (mitocideros petiolata), kuma (palaquium obovatum), wola (vitex copassus), bayam (intsia bijuga), cendrana (pterocarpus indicus), bangkali (anthocephallus macrophyllus), kayu angin (casuarina rumpiana), sengon (paraserianthes falcataria), dan rotan (calamus spp.). Sementara, aneka jenis fauna di hutan ini meliputi, anoa, kera hitam, rusa, kus-kus, sapi liar, biawak, merpati hutan putih dan abu-abu, musang sulawesi, serindit sulawesi, dan beraneka satwa lainnya.
Sekilas tentang Hutan Lambusango, Tapi maaf itukeadaan Hutan Lambusango dibeberapa tahun lalu ketika perjalan Buton-Bau bau pada tahun 2006.
13704882951041818030Sebenarnya yang aku mau ceritakan bukan itu lho, tapi Satu lagi keindahan Pulau Buton yaitu Pantai pasir putih (Pantai Nirwana)









Suatu hal yang selama ini tidak pernah kusadari ternyata aku hidup diantara surga - surga dunia, yang mengepit dari kiri kekanan dengan keindaha yang memang istimewa. Keindahan itu terpancar dari keadaan pasi putihnya yang menawa dan sangat mempesona. Dari atas kapal, saya melihat di pinggir dipantai  terdapat batu Karang Yang menghiasi Pantai tersebut. Maaf ceritanya cukup sekian karena hanya beberapa menit aku berada di pantai tersebut soalnya mobil yang aku tumpangi udah mau berangkat ke kampong halaman Desa ambuau Indah Kec. Lasalimu Selatan. Sekitar Satu setengah jam Perjalanan Menuju Rumah masih terlihat Wajah lelah tercipta dari raut aku dan kawanku, sebagai penawar lelah, kami bernyanyi-nyanyi dan berfoto ria dan memberikan makana pada hewan ternak peliharaan orangtuaku. Tak terasa sudah hamper malam, kemudian kami mandi shalat terus lansung isatirahat. Bersambung…..

Nanti lagi disambung yach….”
La Ode Afridin Aulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar